KKN UMBY Branding UMKM Padukuhan Cempluk
pacarejo.id - Berbicara tentang pertumbuhan pesat industri kuliner saat ini, sebenarnya kita sedang mengulas tentang bisnis yang sangat cepat dalam beradaptasi dengan perkembangan zaman dan akan terus berlanjut. Sebagai bagian esensial dalam kehidupan, permintaan dan kebutuhan akan makanan tentu tak akan pernah berakhir. Maka dari itu, wajar jika domain bisnis ini akan terus diramaikan oleh inovasi. Lebih dalam lagi, salah satu faktor yang memainkan peran penting dalam kesuksesan bisnis kuliner adalah tentang branding atau cara memperkenalkan identitas usaha. Sebagai pilar utama bisnis, branding harus dirancang dengan daya tarik maksimal agar mudah diingat dan mampu mencerminkan produk dengan baik. Penciptaan hal semacam ini seringkali mengharuskan inovasi dan investasi waktu yang signifikan.
Pada tanggal 2 Agustus 2023 yang lalu, tim KKN kelompok 56 dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) melihat adanya potensi sumber daya yang menarik, KKN kelompok 56 dari UMBY melaksanakan program kerja branding makanan untuk UMKM yang ada berada di dusun Cempluk, Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Tujuan dari program ini adalah untuk menghadirkan inovasi pada produk-produk yang dihasilkan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Dusun Cempluk. Program ini melibatkan ibu - ibu dan mencakup berbagai kegiatan seperti menciptakan logo untuk produk, memberikan ide-ide untuk inovasi dalam kemasan produk, serta memberikan dukungan edukatif dalam hal pemasaran digital. Tujuan dari program kerja ini yaitu untuk membantu umkm di dusun Cempluk agar dapat berkembang pesat dan produknya semakin dikenal oleh masyarakat luas sehingga akan meningkatkan penjualan dan pendapatan umkm dusun cempluk.
“Saat kami berkeliling dusun cempluk untuk menyapa warga, kami melihat banyak sekali singkong yang dijemur didepan rumah mereka.” Ucap Rio selaku ketua kelompok 56 dari KKN UMBY.
Saat dimintai informasi mengenai cara pengolahan singkong, warga setempat hanya melakukan tindakan seperti merebus, mengukus, atau mengeringkannya sebelum dikonsumsi.
Saat itu juga tim KKN kelompok 56 berencana untuk melakukan sosialisasi terkait inovasi yang bisa dilakukan dari pengolahan singkong tersebut.
“Jadi kami ada ide untuk membuat makanan ‘Sibocil’ ibu - ibu sekalian, sibocil itu singkatan dari Singkong Bola - Bola Kecil. Sibocil ini diolah dari singkong yang sudah direbus lalu dihaluskan, kemudian dicampur tepung terigu, gula, dan garam. Kurang lebih mirip cemplon ibu - ibu.” Lanjut Rio.
Tim KKN kelompok 56 memanfaatkan sumber daya singkong di dusun cempluk yang sebenarnya memiliki potensi besar tapi sepertinya kurang menjadi perhatian dari warga cempluk sendiri.
Mendengar program kerja yang tim KKN kelompok 56 ingin lakukan, warga terlihat sangat tertarik terlihat dari banyaknya warga yang datang melebihi dari perkiraan. Bahkan, ibu wartilah selaku ibu dukuh, ibu RW, ibu RT turut hadir dalam program kerja ini.
“Oh ternyata ada olahan singkong seperti ini ya, banyak rasa dan menu yang bisa ditambahkan dan enak juga ya” Ucap ibu - ibu yang turut serta dalam program kerja ini.
Tim KKN kelompok 56 sangat senang dalam melakukan inovasi branding makanan untuk UMKM di Dusun Cempluk. Pembuatan UMKM Sibocil ini adalah salah satu bentuk pengabdian KKN PPM UMBY Kelompok 56 dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dusun Cempluk.
“Kami berharap bahwa inovasi yang dihasilkan oleh kelompok 56 dalam program KKN UMBY dapat membuka pintu bagi warga dusun cempluk untuk memulai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta mengakselerasi perkembangan dan kemajuan UMKM di dusun cempluk. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM secara signifikan dibandingkan sebelumnya. ” Ujar Rio.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin