PEMBINAAN UMKM JAMU DI PADUKUHAN DENGOK LOR
Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
memperkuat atau mengoptimalkan kekuatan suatu kelompok sasaran, yaitu masyarakat. Oleh
karena itu, pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk memperkuat atau meningkatkan sumber daya kelompok masyarakat
menengah kebawah agar dapat mengatasi kendala – kendala untuk bangkit dan naik. Sebagai
strategi pembangunan, konsep pemberdayaan telah muncul dan diterima dalam literatur
Barat. Mardikanto & Subianto dalam (Soleh, 2014)
Program ini, berlangsung setiap hari senin dan kamis, dilakukan oleh Deswita Triana Puspita
Asri, seorang mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta, sebagai bagian dari kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNY 2024 dan diikuti oleh 14 anggota Jamu Sekar Arum.
Kegiatan ini mencakup serangkaian proses pembuatan dan pemasaran produk Jamu bersama
anggota Jamu Sekar Arum Dengok Lor.
Proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal seenarnya merupakan
upaya untuk memberdayakan seluruh eksistensi masyarakat. Pusat tindakannya harus ada di
tangan masyarakat, titik tolaknya harus masyarakat, harus dilaksanakan oleh masyarakat, dan
harus bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat, yaitu pendidikan berbasis masyarakat
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau dengan kata lain
pendidikan yang berbasis pada masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
sosialnya harus dijadikan langkah strategis untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan
(Miradj, 2014).
Demikian hal nya di Padukuhan Dengok Lor, khususnya masyarakat yang mempunyai
keterbatasan ekonomi, mereka mengolah hasil perkebunan mereka menjadi jamu tradisional
dan dikembangkan sebagai usaha. Tempat pembuatan jamu yang berada di Desa Pacarejo,
Padukuhan Dengok Lor merupakan salah satu desa industri sentra jamu. Wilayah tersebut
sangat tepat ditumbuhi tanaman jamu, membuat daerah ini memiliki beragam jenis jamu
tradisional. Dari sinilah muncul ide untuk memanfaatkan hasil perkebunan rempah mereka
dan mulai meracik jamu secara tradisional. Ada banyak jamu yang sudah dihasilkan oleh
mereka, baik jamu instan bubuk maupun jamu tradisional siap minum, mulai dari jamu beras
kencur, kunir asem, temulawak, jamu pahitan, jamu kepyok, dll.
Metode yang digunakan adalah sosialisasi, demonstrasi, praktik dan keterampilan. Pemilihan
metode yang akan diterapkan diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi peserta dalam
menerima materi dari kegiatan. Adapun metode yang digunakan adalah sosialisasi,
demonstrasi dan praktik.
Proses pembuatannya yakni berawal dari persiapan bahan dan alat, pengupasan,
penghalusan, pemasakan, sterilisasi kemasan, pengemasan, pemasangan label, fotografi
produk, dan pemberian materi terkait umkm dan pengaplikasiannya. Kegiatan ini merupakan
langkah awal untuk membuat produk Jamu Sekar Arum menjadi lebih terkenal, dikarenakan
terdapat proses fotografi dan juga memberikan materi tentang UMKM serta penerapannya
kepada anggota Jamu Sekar Arum agar terbantu dalam proses pemasaran produk.
Kontributor : Deswita Triana Puspita Asri Mahasiswa KKN UNY 2024
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin