Pemberdayaan KWT Sekar Arum Dusun Dengok Lor dengan Inovasi Produk Kunir Asem Thumbprint Cookies

15 April 2023
Admin
Dibaca 267 Kali
Pemberdayaan KWT Sekar Arum Dusun Dengok Lor dengan Inovasi Produk Kunir Asem Thumbprint Cookies

   Pacarejo.id, Dengok Lor merupakan salah satu dusun yang berada di Kalurahan Pacarejo Kapanewon Semanu, terletak disebelah timur Desa Mulo, Kapanewon Wonosari. Daerah ini memiliki komoditas unggulan berupa tanaman obat. Mayoritas setiap rumah di daerah ini memiliki taman toga yang difungsikan sebagai sumber obat untuk setiap keluarga. Terbentuknnya taman toga disetiap rumah warga dilatarbelakangi dorongan dari Puskesmas Semanu 2. Pada tahun 2017 Puskesmas Semanu 2 mengadakan penyuluhan berkaitan dengan tanaman obat sebagai upaya pemanfaatan lahan pekarangan. Hingga pada tahun 2019 Dusun Dengok Lor dinobatkan menjadi salah satu Kampung Toga. Dengan hasil tanaman obat yang melimpah membuat Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Arum memiliki suatu gagasan untuk membuat produk yang memiliki nilai jual dan umur simpan lebih lama, muncullah pemikiran untuk membuat jamu. Pada tahun 2020 dusun ini resmi melakukan launching produk jamu yang pada saat itu berupa jamu cair siap minum. 

    Pada tahun 2021 KWT Sekar Arum mendapatkan pelatihan lanjutan dari Puskesmas Semanu 2 yang bekerja sama dengan pihak desa, dan salah satu universitas yang ada di Solo. Kegiatan ini berupa pelatihan pembuatan jamu instan dalam bentuk bubuk dengan mendatangkan narasumber dari salah satu UMKM yang ada di Gunungkidul, yaitu Ibu Yuni (pemilik UMKM Herbal Yuniari). Sejak diadakannya pelatihan tersebut KWT Sekar Arum mulai melakukan produksi secara rutin setiap Senin dan Kamis. Hal ini membuat KWT Sekar Arum memiliki penghasilan tetap yang dapat berkembang hingga saat ini.

    Sejak tanggal 1 Maret 2023 dusun ini menjadi salah satu lokasi KKN Vokasi dari Universitas Negeri Yogyakarta. Kelompok yang bertugas di dusun ini adalah kelompok 1 yang diketuai oleh Vioneta Nur Endra Pangestika, dengan penanggung jawab proker yaitu Melananda Arta Mefiani, anggota meliputi Yanidar Fania Salsabila, Febrian Ega Samudra, Sekar Nur Hanifah, Lina Dwi Rahayu, Muhammad Rayhan Akram, Salsabila Rahadatul ‘Aisy, Salma Fauziah, Febia Ratnaningtyas, Wulan Fatqul Janah, & Salsabilla Meyga Danella. Dengan latar belakang jurusan kami yaitu tata boga dan melihat potensi yang ada di dusun ini kami ingin memunculkan inovasi produk. Setelah beberapa kali melakukan pembahasan akhirnya muncul gagasan untuk membuat Turmeric Zand Cookies, merupakan salah satu kue kering bercita rasa manis dengan tekstur agak keras yang diinovasi dengan penambahan jamu bubuk sehingga dapat menjadi ciri khas. 

    Tujuan dilakukannya inovasi ini agar mahasiswa KKN dapat memberikan tinggalan berupa produk yang memiliki prospek penjualan yang menjanjikan seiring dengan perkembangan kuliner dan teknologi. Selain itu terdapat komoditas selain jamu yang memiliki nilai jual lebih tinggi dari sebelumnya. Produk ini juga bertujuan agar dapat dikonsumsi oleh siapa saja, bahkan yang tidak suka mengonsumsi jamu pun bisa mengonsumsi produk ini karena rasa yang timbul dari inovasi ini tidak terlalu mencerminkan bahwa ini adalah olahan jamu.

   Pada hari Selasa, 04 April 2023 kemarin kami melakukan uji coba pembuatan Turmeric Zand Cookies. Setelah mencoba beberapa formula, akhirnya kami menemukan resep yang paling pas untuk produk ini. Kemudian pada Jumat, 07 April 2023 kami mengadakan pelatihan pembuatan kue kering nastar & putri salju sebagai bentuk mempersiapkan hidangan lebaran, bersamaan dengan kegiatan ini kami memperkenalkan Turmeric Zand Cookies kepada KWT Sekar Arum. Sampel dari cookies ini kami berikan kepada peserta pelatihan bersamaan dengan pemberian paket nastar dan putri salju. Setelah berbuka, kami menanyakan penilaian KWT terhadap Turmeric Zand Cookies. Mayoritas dari mereka berpendapat bahwa produk ini sudah layak untuk dijual karena rasa dan teksturnya yang sudah enak. Namun terdapat evaluasi karena terdapat rasa sedikit getir dari kunyit yang ditambahkan. 

    Dari penilaian tersebut kami melakukan evaluasi produk dan mencari beberapa referensi mengenai kue kering. Akhirnya muncul ide untuk membuat Thumbprint Cookies yang diinovasi dengan jamu bubuk kunir asem. Thumbprint Cookies merupakan kue kering asal Swedia. Di Swedia, cookies ini disebut hallongrottor, yang artinya “gua raspberry” (Chesman, 2018). Dalam pembuatannya, bagian tengah adonan cookies yang telah dibentuk bulat harus ditekan menggunakan ibu jari sehingga terbentuk cekungan yang diisi dengan selai. 

      Selasa, 11 April 2023 kami melakukan percobaan pembuatan Kunir Asem Thumbprint Cookies bersama dengan ketua KWT Sekar Arum. Kunir asem bubuk kali ini dijadikan sebagai selai yang disemprotkan diatas cookies yang telah ditekan. Untuk adonan cookies kami tidak menambahkan bubuk kunir asem karena menghindari rasa getir dari kunyit tersebut. Agar mempercantik penampilan dan menjadikan kunyit sebagai ciri khas cookies ini maka bagian atas cookies ditaburi dengan bubuk kunir asam. Hasil dari percobaan ini diujikan kepada anggota dan mendapat respon positif. Anggota lebih menyukai Kunir Asem Thumbprint Cookies dibandingkan dengan Turmeric Zand Cookies karena rasanya yang lebih milky dan teksturnya yang lebih empuk serta ringan di mulut. dengan beberapa pertimbangan akhirnya kami menjadikan Kunir Asem Thumbprint Cookies sebagai inovasi produk yang akan kami wariskan kepada KWT Sekar Arum. 

            Dengan adanya inovasi produk ini kami berharap ketika kami selesai melaksanakan KKN di Dusun Dengok Lor, KWT mampu mengelola usaha kue kering sebagaimana pelatihan yang telah kami berikan. Dengan tinggalan berupa peralatan pembuatan kue seperti oven, mixer, mixing bowl, spatula dan peralatan lain harapannya dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu menambah penghasilan masyarakat sekitar dan menjadikan ibu rumah tangga yang produktif serta dapat membantu suami dalam menambah penghasilan. Kunir Asem Thumbprint Cookies juga dapat menjadi oleh-oleh khas Dusun Dengok Lor yang dapat dipasarkan ke berbagai wilayah. Dengan begitu masyarakat sekitar dapat meningkatkan kesejahteraannya pula.  

Penulis: Vioneta Nur Endra Pangestika