Pacarejo, Destinasi Perjalanan Tersembunyi
Pacarejo.id, Tinggalkan hiruk-pikuk perkotaan sejenak dan berkelanalah ke destinasi tersembunyi yang penuh pesona di Desa Pacarejo, Gunung Kidul. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keindahan alam yang menakjubkan, budaya yang kaya, dan pengalaman wisata yang memikat di salah satu desa terpencil yang masih belum banyak dikenal di Yogyakarta ini.
Desa Pacarejo adalah contoh sempurna dari keindahan alam alami yang masih terjaga di Gunung Kidul. Dikelilingi oleh pegunungan hijau yang menjulang tinggi dan hutan yang lebat, desa ini menawarkan ketenangan dan keindahan yang sulit ditemukan di tempat-tempat lain. Selain panorama alam yang memukau, Anda juga akan disuguhi pesona budaya yang khas dari masyarakat setempat yang ramah dan berpengalaman. Bersiaplah untuk terinspirasi dan terpesona oleh pesona alam dan budaya yang tersembunyi di jantung Gunung Kidul ini.
Berikut rekomendasi destinasi wisata alam di Desa Pacarejo yang diurutkan berdasarkan hasil perankingan menggunakan metode TOPSIS oleh TIM KKN UNY.
1.Kalisuci Cave Tubing
Diurutan pertama, Kalisuci Cave Tubing, adalah destinasi petualangan yang populer tidak hanya oleh wisatawan local tetapi juga dikenal oleh wisatawan mancanegara, menawarkan pengunjung pengalaman cave tubing yang tak tertandingi di bawah tanah. Terkenal dengan susur sungai menggunakan ban melewati goa yang penuh dengan stalaktit yang memukau, Kalisuci memadukan keindahan gua kapur yang menakjubkan dengan sungai jernih yang mengalir di bawah tanah. Dalam perjalanan ini, pengunjung dapat menggunakan ban pelampung, jaket pelampung, dan helm keselamatan yang disediakan oleh pemandu wisata, sambil menjelajahi gua-gua dan mendengarkan cerita menarik tentang sejarah Kalisuci. Aktivitas ini tersedia selama musim kemarau untuk menjaga keselamatan, menjadikannya destinasi wisata alam yang mengesankan di Yogyakarta.
2.Goa Jomblang
Goa Jomblang, juga dikenal sebagai Luweng Jomblang, terletak di Desa Pacarejo, Gunungkidul, Yogyakarta, hanya sekitar 2 jam perjalanan dari Yogyakarta atau 30 menit dari Wonosari. Goa vertikal ini terbentuk akibat peristiwa geologi ribuan tahun lalu, menciptakan sinkhole yang kontras dengan sekitarnya yang kering. Di dalamnya, terdapat hutan purba dengan tanaman langka, dan mulut goa horisontalnya memiliki diameter sekitar 50 meter. Goa ini memiliki berbagai jalur dengan kedalaman yang berbeda, termasuk jalur C yang digunakan oleh pemula. Puncak petualangan adalah Goa Grubuk, sumuran terdalam di Pulau Jawa, dengan pemandangan sungai bawah tanah yang spektakuler dan stalagmit berkilauan saat sinar matahari menerobos masuk pada pukul 13.00.
3. Telaga Jonge
Telaga jonge yang terletak di kawasan Gunung Kidul ini memiliki pesona khas yang tidak dimiliki oleh tempat lain. Airnya yang sangat jernih dan segar seolah memanggil kita untuk segera bermain air disana. Pesona lain dari telaga jonge adalah kawasannya yang masih sangat alami dan asri, sejuk dan bersih dan belum tercemar sama sekali, membuat siapa saja yang datang akan mendapatkan ketenangan dan kesejukan hati. Udaranya yang segar serta airnya yang kehijauan memberikan kesa kesejukan yang mendalam, selain itu di sekitar telaga juga terlihat pemandangan hutan dengan pepohonan yang rindang membuat pemandangan semakin indah dan nyaman membuat pengunjung yang datang merasa nyaman berlama-lama di kawasan ini. Wisata alam telaga jonge memang sangat cocok dikunjungi bersama keluarga saat musim liburan tiba. Anda lebih bisa memanfaatkan waktu liburan dan memberikan quality time untuk keluarga yang selama ini tidak didapatkan. Disini Anda dapat mendirikan tenda untuk camping, melakukan aktivitas air seperti memancing dan mengelilingi telaga menggunakan perahu kecil. Tidak hanya itu, telaga jonge juga menyediakan pasar digital dengan aneka kuliner lezat didalamnya.
4.Geosite Ngingrong
Wisata Geosite Ngingrong merupakan salah satu tempat wisata yang terbentuk atas beberapa bidang seperti geologi, biologi, sampai budaya. Lokasi wisata ini berada di atas ketinggian dan berada di antara perbukitan kapur dan pepohonan jati. Kamu akan melihat bentang alam yang luar biasa yang disuguhkan oleh tempat ini. Untuk Pasar Ngingrong kamu akan merasakan bertransaksi untuk membeli makanan dengan uang koin khas Pasar Ngingrong. Selain itu, di kawasan ini juga sering digelar acara hiburan seperti senam, tari-tarian sampai musik yang disiarkan secara langsung. Di kawasan ini juga terdapat wahana permainan seperti ATV dan flying fox. Untuk flying fox. kamu akan menyeberangi lembah dari perbukitan karst yang sangat dalam. Wahana permainan ini cukup ekstrim dan menantang adrenalin.
5.Watu Giring
Watu Giring merupakan sebuah obyek wisata baru di Kecamatan Semanu, Gunung Kidul. Wisata alam ini menyuguhkan sebuah kawasan bekas tambang kapur yang sudah tidak dioperasikan. Hanya saja Watu Giring ini secara tidak sengaja memiliki susunan tebing yang berundak-undak, jadi sepintas akan terlihat seperti bangunan candi kecil-kecil atau situs kuno bersejarah. Dengan inisiatif masyarakat setempat, Kawasan ini secara swadaya diubah menjadi obyek wisata yang menawarkan bentang alam bebatuan yang terpotong-potong menyerupai kawasan bersejarah seperti candi maupun situs megalitikum. Waktu yang pas untuk ketempat ini adalah pagi hari ataupun sore menjelang petang. Buat kamu pencinta senja, wisata Watu Giring ini merupakan salah satu spot sunset yang cukup indah. Tingkat keindieanmu akan meningkat dengan melihat senja ditemani secangkir kopi yang bisa kamu beli di warung sekitar. Jangan lupa mengambil foto panorama yang disuguhkan atau kamu bisa berswafoto bersama pasanganmu dengan nuansa alam yang berbeda.
6.Candi Dengok
Candi Dengok, salah satu situs Hindu di Gunungkidul, menampilkan lingga sebagai simbol dewa kesuburan Hindu yang masih ada di sekitar reruntuhan candi. Sayangnya, kondisi candi saat ini sangat memprihatinkan, mirip dengan banyak candi sisa kejayaan Majapahit di daerah ini. Candi Dengok hanyalah sejumlah reruntuhan batu candi yang berserakan di tengah-tengah, bahkan dengan pohon besar tumbuh di tengah badan candi. Lokasi yang kotor dan minim perawatan membuatnya kurang diminati, dengan kunjungan yang terbatas terutama oleh pelajar yang datang sebagai bagian dari tugas sekolah. Candi ini juga memiliki fasilitas yang sangat terbatas, termasuk tempat parkir kecil untuk sepeda motor, tetapi akses jalan mudah di tengah perkampungan warga yang memancarkan keindahan dengan pepohonan di sepanjang jalan dan pemandangan rumah-rumah warga.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin