Psikoedukasi: PHBS Tatanan Rumah Tangga KKN UMBY dan Puskesmas Semanu II

23 Agustus 2023
Admin
Dibaca 97 Kali
Psikoedukasi: PHBS Tatanan Rumah Tangga KKN UMBY dan Puskesmas Semanu II

pacarejo.id - Dalam upaya menjaga kesejahteraan masyarakat, program-program inovatif terus dikembangkan. Salah satu upaya yang tak bisa diabaikan adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang saat ini ditekankan dalam konteks tatanan rumah tangga. Kelompok 61 KKN-PPM UMBY mengambil peran dalam menyuarakan pentingnya program "Psikoedukasi terkait PHBS Tatanan Rumah Tangga" bekerja sama dengan Ibu Sulisti, A.Md.Keb.,S.K.M. sebagai Promotor Kesehatan dari UPT Puskesmas Semanu II, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul. Artikel ini akan membahas urgensi PHBS, indikator-indikator PHBS, faktor penyebab stunting, tanda-tanda stunting, serta langkah-langkah pencegahan stunting.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bukanlah sekadar konsep, tetapi suatu pandangan hidup yang mewujudkan kesehatan dalam segala aspek: fisik, mental, spiritual, dan sosial. Kesehatan dimulai dari rumah tangga, yang dalam kegiatan ini akan melibatkan ibu-ibu yang memiliki anak dengan kisaran usia 2 bulan 3 tahun.

Program ini tidak sekadar mencakup tindakan sederhana seperti mencuci tangan atau larangan membuang sampah sembarangan. Dalam jangka panjang, indikator PHBS mencakup tindakan yang mungkin terlihat sepele tetapi berdampak serius, termasuk:

1. Persalinan oleh tenaga kesehatan.

2. Pemberian ASI Eksklusif (ASIE) pada bayi.

3. Menimbang balita secara rutin.

4. Menggunakan air bersih.

5. Mencuci tangan dengan sabun.

6. Pengelolaan makanan dan minuman di rumah.

7. Menghentikan Buang Air Besar (BABS) sembarangan.

8. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (SPAL).

9. Membuang sampah pada tempatnya.

10. Pemberantasan sarang nyamuk.

11. Konsumsi buah dan sayur harian.

12. Aktivitas fisik rutin.

13. Tidak merokok di dalam rumah.

Stunting, gangguan pertumbuhan pada anak, adalah isu penting yang memerlukan perhatian. Kurangnya perhatian terhadap faktor-faktor utama, termasuk makanan sehat, lingkungan dan keluarga, dan pemberian ASIE pada bayi hingga enam bulan, menjadi penyebab utama stunting.

Tanda-tanda stunting meliputi pertumbuhan tulang yang tertunda, berat badan yang lebih rendah dari seharusnya, tinggi badan yang pendek, serta performa buruk pada tes perhatian dan daya ingat.

Pencegahan stunting dimulai dengan menerapkan tiga belas indikator PHBS dengan telaten dan komitmen kuat, dari pra nikah hingga pasca melahirkan. Ini akan membantu keluarga menjauh dari risiko stunting.

Dalam mencapai tujuan Kenteng Stunting Freedom, pemerintah perlu memberikan dukungan dan fasilitas nyata seperti sumber protein hewani telur ayam, imunisasi, dan posyandu rutin. Namun, kesadaran ibu dan anak terhadap bahaya stunting harus mendorong kerjasama, kesabaran, dan ketelatenan dalam mengikuti anjuran dinas kesehatan dan pemerintah.

Program "Psikoedukasi terkait PHBS Tatanan Rumah Tangga" merupakan upaya nyata untuk membangun keluarga yang sehat dan bebas dari risiko stunting khususnya di Dusun Kenteng. Dengan melibatkan ibu-ibu dalam menerapkan indikator PHBS, masyarakat dapat menghadapi tantangan kesehatan ini dengan lebih kuat. Dukungan pemerintah dan kesadaran individu akan menjadi kunci sukses dalam mencapai kesehatan dan kesejahteraan keluarga.