Kenduri Memetri Telaga Jonge

25 November 2022
wahyu febrianto
Dibaca 102 Kali
Kenduri Memetri Telaga Jonge

   Pacarejo, (pacarejo.id) Puncak acara pameran desa preneur gunungkidul, jum'at kliwon, 25 nopember 2022. Yang di laksanakan dikawasan obyek wisata telaga jonge selama 3 hari yaitu kenduri memetri telaga jonge.

   Kenduri memetri telaga jonge di yang dihadiri,Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Panewu Semanu, Kapolsek, Pamong Kalurahan, Tokoh adat, Tokoh masyarakat, dan warga masyarakat 

   Kegiatan upacara adat diawali dengan sambutan dari Bapak Suhadi Lurah Pacarejo, yang mengajak kepada dukuh, tokoh adat, dan seluruh warga masyarakat Pacarejo agar terus menjaga dan melestarikan nilai tradisi sbg warisan turun temurun dari nenek moyang. Adat tradisi adalah ciri khas kita sbg warga Ngayogyakarta Hadiningrat, sehingga nilai-nilai ini wajib kita jaga dan lestarikan. Apalagi Lurah dan Pamong Kalurahan,yang paska konversi yg kemudian dinobatkan sebagai pemangku keistimewaan wajib menjadi sosok terdepan dalam rangka menjaga kelestarian adat dan tradisi, demikian kata Suhadi Lurah Pacarejo. Sambutan selanjutnya oleh Surani, S.E. Kasi Pelestarian Budaya Dinas Kebudayaan Gunungkidul mewakili Kapala Dinas Kebudayaan Gunungkidul yang berhalangan hadir. Senada dengan Lurah Pacarejo, ibu Kasi juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mencintai dan melestarikan adat tradisi. 

 

   Acara dilanjutkan dengan pagelaran karawitan dengan parogo Seniman Pacarejo, kemudian dilanjutkan Mocopat oleh Bapak Kirdi dukuh serpeng Kidul yg pada beberapa hari yang lalu beliau menjadi juara 1 lomba mocopat tingkat Kapanewon Semanu. Kemudian setelah pertunjukan selesai, dilakukan arak-arakan gunungan beserta ubo rampe kenduri dibawa masuk kawasan telaga Jonge. Acara dilanjutkan dengan ikrar kenduri yg dipimpin oleh bapak Mursono tokoh adat Kalurahan Pacarejo sekaligus juru kunci telaga Jonge. Setelah acara ikrar kenduri selesai dilanjutkan doa yang dipimpin langsung oleh bapak Suhadi Lurah Pacarejo. 

 

    Maksud dan tujuan dari acara adat ini adalah sebagai tanda rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan dan juga permohonan kepada Allah agar Pacarejo terhindar dari segala macam marabahaya dan bencana, sehingga Pacarejo menjadi wilayah yang ayem tentrem sejahtera lahir dan batin.